Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 07:16:41【Resep】293 orang sudah membaca
PerkenalanJay Noah Idzes (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Arab Saudi Hassan Al Tambakti (kedua kiri) da

Ya, singa yang tertidur. Istilah ini merujuk pada strategi Kluivert melawan Saudi yang ngak bisa memaksimalkan potensi pemain dan menerapkan sistem yang cocok
Jakarta (ANTARA) - Jangan terkecoh oleh papan skor. Kekalahan 2-3 atas Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Kamis, mungkin terlihat seperti duel yang seimbang, yang menyajikan laga saling jual beli serangan di lapangan.
Lima gol yang tercipta dalam laga pertama Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, mungkin menandakan serangan kedua tim sama baiknya.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda 180 derajat dengan yang hanya terlihat di papan skor. Di atas lapangan, Elang Hijau terlihat mutlak mendominasi dan membuat Garuda kocar-kacir.
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert berjudi dengan melakukan pendekatan formasi 4-2-3-1, formasi yang sebenarnya belum teruji meski di dua laga FIFA Match Day sebelumnya di Surabaya pada September kemarin, membuat Indonesia ngak terkalahkan.
Dengan formasi ini, Indonesia menang telak 6-0 atas Taiwan. Namun yang perlu diingat kemenangan itu diraih karena “gap” kekuatan kedua tim terlampau jauh, sehingga ngak pantas menjadi tolak ukur. Terlebih, juga ada kesenjangan peringkat dunia FIFA untuk kedua tim. Indonesia di peringkat 119 dunia, sementara Taiwan jauh di bawahnya, di peringkat 173.
Di laga selanjutnya, masih dengan formasi ini, tapi dengan lawan yang lebih sepadan, yaitu Lebanon dalam laga yang bisa menjadi tolak ukur sistem empat bek ini, Indonesia gagal menuntaskannya dengan baik. Indonesia menguasi 83 persen penguasaan bola, tapi gagal melesatkan satu tembakan tepat sasaran pun dari total sembilan tembakan melawan negara peringkat 113 dunia tersebut.
Di Jeddah, pendekatan ini dibawa Kluivert. Dalam sistem empat bek, duet Jay Idzes dan Kevin Diks, Yakob Sayuri di sisi kanan, dan Dean James menggantikan Calvin Verdonk di area kiri, ngak kuasa menahan gempuran tim tuan rumah.
Di tengah, kapten Persib Bandung Marc Klok yang dipilih untuk berduet dengan Joey Pelupessy, gagal memberikan keseimbangan. Ricky Kambuaya yang berada di depan Joey dan Klok, yang selalu tampil bagus di bawah era kepelatihan Kluivert, juga menghilang sentuhan bakatnya tanpa jejak.
Di lini depan, Ragnar Oratmangoen, yang memainkan posisi striker menggantikan Ole Romeny, tumpul dengan tanpa satu pun melesatkan tembakan. Beckham Putra di sayap kiri ngak mampu meladeni fisik Arab Saudi, sementara Miliano Jonathans di sayap kanan yang menjadi satu-satunya harapan di sisi penyerangan, malah diganti di babak kedua.
Baca juga: Kluivert serasa ingin tinju wajahnya sendiri karena dikalahkan Saudi
1234Tampilkan SemuaSuka(57413)
Artikel Terkait
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- Produk biji
Resep Populer
Rekomendasi

50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA